Oleh: Kristin Samah
JAKARTA (27/4/2021)—Kiriman video dari Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua, Brigjen Dr. Eko Rudi Sudarto pagi ini, membuat saya menitikkan air mata. Adalah di video itu, Kombes Jeremias Rontini mengirim salam dari Beoga dengan cuaca yang sangat cerah. Langit biru, rumput menghampar layaknya karpet hijau.
“Beoga adalah tempat yang indah. Di sini, pertama kali Injil masuk di Kabupaten Puncak,” katanya. Rontini adalah Kepala Biro Operasi Polda Papua, sekaligus Kepala Satuan Tugas Bimbingan Masyarakat (Binmas) Noken, Nemangkawi.
Pernyataannya menjawab keraguan tentang apa yang akan terjadi paska gugurnya Kepala BIN Daerah Papua, Brigjen TNI Gusti Putu Danny Nugraha.
Ia tentu tidak sendiri, bersama dengan Wadansat Brimob, AKBP Suroso, BKO Brimob Kalimantan Tengah, dan Brimob Kotaraja. Saya mengenal Rontini sebagai polisi profesional yang memiliki plus plus. Plus pertama tentu saja profesional dalam menjalankan tugas. Plus kedua, dalam setiap pertemuan, ia akan membawa suasana segar dengan joke dan mobnya.
Joke dan mob menjadi cara yang sangat kena untuk mendekati orang Papua. Pria kelahiran Jayapura itu sudah pasti bisa mengambil hati masyarakat Distrik Beoga, sehingga mereka tidak perlu ketakutan, pergi ke hutan atau bahkan mengungsi ke kampung yang jauh, pada saat aparat melakukan penegakan hukum. Masyarakat Beoga dan Pegunungan Tengah pada umumnya, mestinya merasa tenang karena ada “anak polisi” bernama Rontini, yang akan menjaganya.
Kelegaan bukan hanya dari Kombes Rontini. Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D. Fakhiri, sebelumnya menjadi Wakil Kepala Operasi Nemangkawi. Pernah satu kali saya bertanya kepadanya tentang kekerasan yang terjadi di Papua sehingga menimbulkan trauma mendalam.
Jawabannya bikin terkesima. Ia katakan, membalas dendam itu makin menambah luka. Dirinya selalu mengecek mereka yang ditahan di Brimob, menggugah hati mereka.
“Walaupun sebagai komandan dari anggota yang gugur, saya kan marah juga. Tapi jangan menimbulkan luka lagi di antara mereka. Dalam setiap penindakan, saya berusaha berdiri di depan supaya kalau ada korban, saya pastikan mereka pelaku kejahatan. Kalau bisa ditangkap hidup-hidup. Selain untuk membuktikan ke masyarakat, juga untuk menambah informasi,” ujarnya ketika itu.
Di tangan Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri dan Karo Ops Kombes Pol Jeremias Rontini, kita bisa menitip pesan, Salam Damai Papua. Tuhan Sayang… Amolongo (***)