Gandeng BKKBN, WIK Mempromosikan Edukasi Kesehatan Mental
JAKARTA—Ketua Wanita Indonesia Keren (WIK), Maria Ekowati mempromosikan edukasi kesehatan mental seiring dengan program penanganan stunting. Saat ini ada kekosongan riil dalam hal pelayanan dan penyuluhan, yang menyentuh mental health. Padahal, melihat fenomena sosial yang terjadi saat ini, mengindikasikan mendesaknya keseimbangan penanganan gizi buruk dengan kesehatan jiwa.
Maria memaparkan hasil penelitian yang dilakukan Health Collaborative Center (HCC) yang menyebut enam dari 10 ibu menyusui tidak bahagia. Ketidakbahagiaan ini menjadi tanda awal gangguan kesehatan mental. Bila tidak mendapat penanganan serius, tanda awal ini bisa menular pada pengasuhan anak sehingga berdampak pada pertumbuhan psikis di kemudian hari.
“Gencarnya penanganan gizi buruk atau stunting harus diimbangi dengan edukasi kesehatan mental sehingga cita-cita mewujudkan generasi emas 2045 yang akan datang terealisasi. Bukan hanya berkualitas secara fisik tetapi juga keseimbangan mental,” ujar Maria Ekowati.
Maria yang berlatar belakang psikolog mengajak semua pihak untuk melihat pentingnya penanganan kesehatan mental ini. Ia mengungkapkan, WIK sudah menggandeng Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), serta Kementerian Dalam Negeri.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam pertemuan dengan WIK menyambut baik ide memasukkan kesehatan mental dalam menu pelayanan dan penyuluhan ibu dan anak baik di tingkat Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) maupun Tim Pendamping Keluarga. Menguatkan data yang disampaikan WIK, Kepala BKKBN menyebut, di tahun 2018 BKKBN mendeteksi peningkatan jumlah remaja dengan gangguan mental emosional menjadi 9,8 persen dari jumlah populasi. Angka itu meningkat dari 6,9 persen di tahun 2013.
Data-data itu mendukung urgensi kampanye yang diserukan Maria Ekowati bersama WIK untuk memasukkan menu kesehatan mental dalam penanganan stunting. Pada tahap awal, promosi kesehatan mental ini akan didukung kesepakatan stakeholder dengan menggelar pertemuan ahli yang akan digelar pertengahan Juni 2023. Dari pertemuan ahli inilah akan disusun modul untuk pedoman para kader pendamping keluarga, kader PKK/Posyandu untuk memberikan penyuluhan pentingnya kesehatan mental.
Dalam pertemuan dengan Kepala BKKBN, Maria Ekowati didampingi Dr. dr. Ray Basrowi sebagai konsultan ahli. Sementara Kepala BKKBN Hasto Wardoyo didampingi Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Nopian Andusti, Direktur Advokasi dan Hubungan Antarlembaga BKKBN Wahidah P, dan Direktur Bina Kesehatan Reproduksi BKKBN Safrina Salim. (kn)