Berkah, halal, dan maslahat. Konsep Keuangan Syariah itu, hari-hari belakangan ini, menjadi fokus konsentrasi Indah Pratiwi Nataprawira. Sejak dilantik menjadi Tenaga Ahli di Kementerian Keuangan, 5 Februari 2021, di bidang Komunikasi Keuangan Syariah, ia banyak menggeluti konsep keuangan yang sangat berpotensi dikembangkan di Indonesia.
Potensi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, sangat besar, karena mayoritas beragama Islam. Sebenarnya, ujar Indah, ekonomi dan keuangan Syariah sudah tumbuh di Indonesia sejak berdirinya Bank Muamalat, tapi sepertinya masih kurang mendapat perhatian publik. Bandingkan dengan perkembangan bank konvensional yang sudah berusia ratusan tahun.
Sistem ekonomi dan keuangan Syariah adalah pilihan bebas dan terbuka. Namun, ujar Indah, jangan disikapi dengan emosional keagamaan tetapi harus rasional. Keunggulan sistem syariah itu berkah, halal, dan maslahat. Konsep ini bukan eksklusif untuk umat Islam tetapi inklusif. Siapa saja pasti mau kalau memperoleh berkah, halal, dan maslahat.
Gencarnya kampanye ekonomi syariah mulai menggema ketika pemerintah meluncurkan ulang Komite Komite Nasional Keuangan Syariah, Oktober 2020. Komite yang semula di bawah koordinasi Bappenas, sekarang langsung di bawah Presiden, dengan Ketua Harian Wakil Presiden, K.H. Dr. Ma’ruf Amin yang memiliki kepakaran di bidang ekonomi syariah. (kristin samah)