Sarinah, Islam, dan Pancasila: Anak Muda Membaca Soekarno

Judul: Sarinah, Islam, dan Pancasila: Anak Muda Membaca Soekarno

Editor: Kristin Samah

Ketebalan: vii+302 halaman

Harga: —

ISBN: dalam proses

Sinopsis:

Pikiran Soekarno berkecamuk. Jika dalam cerita masa lalu ada Srikandi sebagai simbol perempuan hebat dan andil dalam perkembangan sejarah, mengapa dalam kehidupan sekarang perempuan justru terkungkung setelah menikah? Mengapa perempuan terkurung di dalam rumah dan hanya berkutat di sebelah periuk nasi dan panci? Mengapa laki-laki memiliki hak untuk mengatur kehidupan perempuan sedangkan perempuan dituntut menerima keputusan tersebut?
Ironisnya, di sisi lain perempuan menganggap kondisi tersebut sebagai hal yang wajar. Situasi tersebut, dalam pemikiran Soekarno, seperti membenarkan pendapat aktivis politik Jerman August Bebel bahwa “perempuan adalah budak sebelum ada budak”.
Gugatan itu merupakan salah satu mutiara ilmu dan kebijakan yang diwariskan Bapak Pendiri Bangsa, Ir. Soekarno. Bukan hanya soal peran dan emansipasi perempuan, buku yang merupakan reaktualisasi pemikiran Bung Karno yang dilakukan generasi muda ini juga berisi warisan pemikiran Bung Karno dalam hal pola asuh keluarga, ketahanan pangan, agama, seni dan budaya, dan tentu saja politik, ketatanegaraan, geopolitik, serta hubungan internasional.
Kumpulan tulisan generasi muda yang dihimpun Perpustakaan Proklamator Bung Karno, Blitar, Jawa Timur ini merupakan bagian dari upaya menghidupkan kembali pemikiran Bung Karno.